Jumat, 27 September 2013

MEMBATASI AKSES INTERNET BERDASARKAN QUOTA DAN WAKTU AKSES

ya setelah beberapa hari sibuk maintenance warnet akhirnya sekarang bisa updat artikel

hemm kali ini saya akan share 
cara membatasi pemakaiyan internet dengan quota dan jam pakai,
tapi ini  untuk komputer server nya pake linux ,,  karena lebihh aman gitu,,

oke gak perlu berlama" tapi berhubung  gak sempet ambil gambarnya hee heee
jadi mohon di maklumi.

lanjutttttttttttttt

Membatasi akses internet berdasarkan quota dan waktu akses
dengan menggunakan iptables

“Emang gak ada matinye nih Linux !”, ungkapan ini tentunya sangat wajar, kenapa demikian?, karena
sistem linux yang dikenal banyak orang, bukan saja berbiaya murah, namun juga begitu powerfull,
dapat diandalkan untuk menjadi infrastruktur jaringan dengan berbagai fungsi. Misalnya untuk firewall,
di linux telah disediakan mekanisme firewall yaitu iptables yang umumnya merupakan modul pada
kernel linux. Iptables dikembangkan oleh netfilter project (www.netfilter.org). 

Ternyata iptables memiliki dukungan ektensi/modul yang sangat variatif dan powerfull. Dengan
iptables Anda bukan saja menerapkan firewall (packet filtering) namun lebih dari itu, Anda dapat
menerapkan NAT(Network Address Translation) dan PAT (Port Address Translation), 
Anda juga dapat
mengatur pembatasan akses internet berdasarkan quota dan waktu akses. Bagi Anda pengelola RT/RW
net, atau ISP kecil kecilan tentunya butuh mekanisme pembatasan akses internet yang dapat
berdasarkan quota dan waktu akses. Anda tidak perlu mengeluarkan kocek yang cukup mahal untuk
membeli perangkat khusus yang dapat melakukan hal tersebut. Cukup menggunakan perangkat
komputer biasa yang diinstal sistem operasi linux, kemudian dengan melakukan konfigurasi iptables,
maka semuanya sudah bisa dilakukan. 
Terkait kebutuhan pembatasan akses internet berdasarkan quota dan waktu akses maka penulis kali ini
akan mencoba membahasnya, penulis menggunakan solusi iptables dalam upaya pembatasan akses
internet tersebut. Ekstensi/modul iptables yang akan digunakan adalah modul quota dan modul time.
Dalam pembahasan ini penulis menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 10.04 (kernel 2.6.32-21-
generic ). Dalam melakukan konfigurasi pembatasan akses internet berdasarkan quota dan waktu ini
penulis menggunakan tool iptables bawaan distribusi Linux Ubuntu 10.04.
Skenario

Untuk memudahkan pembahasan, penulis membuat skenario sebagai berikut:
• Skema topologi jaringan tampak pada gambar-1.Gambar-1. Skema Topologi Jaringan


• Jaringan lokal (LAN) memiliki alamat jaringan 192.168.20.0/24. 
• Komputer Firewall linux memiliki dua buah network controller yaitu eth0 dan eth1. eth0
terhubung ke router (internet), dan eth1 terhubung ke jaringan lokal (LAN).
• Komputer Firewall berfungsi juga sebagai gateway/internet sharing
• Kebijakan Firewall linux adalah mengijinkan semua komputer pada LAN mengakses jaringan
internet dan juga mengijinkan LAN mengakses komputer firewall.
• Akses dari router(internet) ke komputer firewall dan ke LAN ditolak. 
• Pembatasan akses internet yang diterapkan pada firewall terhadap akses yang berasal dari LAN
adalah sebagai berikut:
◦ Pembatasan berdasarkan quota diterapkan pada komputer tertentu yaitu komputer bernomor
ip 192.168.20.101 dan komputer 192.168.20.102. Quota yang diberikan untuk komputer
192.168.20.101 dan komputer 192.168.20.102 adalah sebesar 100MB. Jadi jika quota telah
tercapai maka komputer 192.168.20.101 dan 192.168.20.102 tidak akan bisa lagi
mengakses internet.
◦ Pembatasan akses internet untuk komputer 192.168.20.101 dan 192.168.20.102 juga
diterapkan berdasarkan waktu akses, yakni waktu akses internet dari hari senin sampai
dengan minggu, mulai pukul 08:00 sampai dengan pukul 17:30. Jadi jika waktu akses
dilakukan diluar ketentuan waktu tersebut maka komputer 192.168.20.101 dan
192.168.20.102 tidak akan dapat mengakses internet.Langkah-langkah Konfigrasi
Konfigurasi gateway/Internet sharing
Langkah awal dalam upaya pembatasan akses internet adalah terntunya menentukan nomor IP untuk
setiap network controller (eth0 dan eth1) yang terpasang pada komputer firewall. Yang perlu menjadi
catatan adalah pada komputer firewall, default gateway diatur ke alamat IP dari router yang terhubung
ke komputer firewall (melalui eth0). Disisi komputer klien pada LAN diatur default gateway-nya ke
alamat IP komputer firewall (ip pada eth1). Untuk penomoran alamat IP komputer firewall ini silahkan
Anda tentukan sendiri (sesauikan dengan skenario pada gambar-1).
Langlah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi gateway/internet sharing, agar komputer firewall
linux dapat meneruskan traffic IP dari LAN ke internet. Berikut ini langkah langkahnya:
• Mengaktifkan ip forwarding, ketiklah perintah berikut:
# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Atau:
# sysctl w net.ipv4.ip_forward=1
yang perlu dicatat adalah perintah perintah tersebut bersifat sementara, agar permanen tulislah
kembali perintah perintah tersebut kedalam file /etc/rc.local.
• Mengaktifkan IP Masquerade. Diasumsikan rule firewall saat ini memiliki default policy
ACCEPT untuk semua jenis traffic (no firewall). Ketiklah perintah berikut ini untuk
mengaktifkan ip masquerade:
# iptables ­F
# iptables ­F ­t nat
# iptables ­F ­t mangle
# iptables ­X
# iptables  ­t  nat  ­A POSTROUTING ­s 192.168.20.0/24 ­o eth0
­j MASQUERADE

Konfigurasi awal firewall
Langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi awal firewall. Untuk itu ketiklah beberapa perintah
berikut:
# iptables ­P INPUT DROP
# iptables ­P FORWARD DROP
kedua perintah diatas menyebabkan default policy untuk chain INPUT dan FORWARD menjadi
DROP# iptables ­A INPUT ­s 192.168.20.0/24 ­j ACCEPT
# iptables ­A INPUT ­m state ­­state ESTABLISHED,RELATED ­j
ACCEPT
kedua perintah diatas menunjukkan akses ke komputer firewall yang berasal dari jaringan
192.168.20.0/24 diijinkan.
# iptables ­N loc2net
# iptables ­N net2loc
kedua perintah diatas menunjukkan dibuatnya dua buah chain baru yaitu chain loc2net dan
net2loc
# iptables ­A FORWARD ­i eth0 ­o eth1 ­j net2loc
# iptables ­A FORWARD ­i eth1 ­o eth0 ­j loc2net
kedua perintah diatas menunjukkan bahwa traffic ip yang masuk dari eth0 dan keluar melalui
eth1 akan dimasukkan ke chain net2loc. Dan traffic ip yang masuk dari eth1 dan keluar melalui
eth0 akan dimasukkan ke chain loc2net.
Konfigurasi pembatasan akses berdasarkan quota dan waktu
Langkah terakhir adalah mengatur firewall agar melakukan pembatasan akses internet berdasarkan
quota dan waktu akses. Kebijakan pembatasannya sesuai dengan skenario yang telah disebutkan diatas.
Untuk itu buatlah rule rule firewall yang akan melakukan pembatasan akses internet berdasarkan quota
dan waktu akses dengan menggunakan perintah iptables seperti berikut :
# iptables ­I net2loc 1 ­m quota ­d 192.168.20.101 ­­quota
100000000 ­m time ­­timestart 8:00 ­­timestop 17:30 ­­weekdays
Mon,Tue,Wed,Thu,Fri,Sun,Sat ­j ACCEPT
# iptables ­I net2loc 2 ­m quota ­d 192.168.20.102 ­­quota
100000000 ­m time ­­timestart 8:00 ­­timestop 17:30 ­­weekdays
Mon,Tue,Wed,Thu,Fri,Sun,Sat ­j ACCEPT
Kedua perintah diatas menunjukkan traffic yang datang dari inernet menuju komputer
192.168.20.101 dan 192.168.20.102 dibatasi akses internetnya berdasarkan quota sebesar
100MB atau waktu akses yaitu senin sampai minggu mulai pukul 08:00 sampai 17:30.
# iptables ­A net2loc ­j LOG ­­log­prefix "QUOTA EXCEED OR TIME
EXPIRE" 
Perintah diatas menunjukkan semua traffic yang tidak match dengan rule-rule firewall
sebelumnya pada chain net2loc akan di catat dalam log (/var/log/messages) dengan log prefix
"QUOTA EXCEED OR TIME EXPIRE" 
# iptables ­A loc2net ­s 192.168.20.0/24 ­j ACCEPT
Perintah diatas menyatakan bahwa semua akses internet dari jaringan 192.168.20.0/24 diijinkan.Agar seluruh konfigurasi firewall yang telah dilakukan bersifat permanen, maka lakukan perintah
berikut ini:
# iptables­save > /etc/iptables.cfg
kemudian agar setiap kali komputer firewall booting, rule rule firewall yang tersimpan dalam file
/etc/iptables.cfg dijalankan secara otomatis, maka tambahkan baris perintah berikut ini kedalam file
/etc/rc.local, tepatnya diatas (sebelum) baris perintah 'exit 0':
iptables­restore ­c /etc/iptables.cfg     
exit 0
Untuk melakukan uji coba, silahkan Anda coba melakukan download file dari internet pada komputer
192.168.20.101 atau 192.168.20.102 yang berukuran lebih besar dari 100MB, atau cobalah mengakses
internet pada jam sebelum 08:00 atau setelah jam 17:30. Selamat mencoba.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :

Posting Komentar

pcservicee.blogspot.com ganti nama menjadi surach-web.blogspot.com
bila anda senang dengan artikel ini... tingalkan komentar ea,,,, :)